6. Peristiwa penting

Ada 2 kejadian penting yang akan mempengaruhi kelanjutan hubungan ayah dan ibu, yen.

Suatu hari entah karena kami cekcok apa sehingga terjadi pertengkaran yang sengit, ayah memukul ibu ( sungguh ayah tidak bermaksud dan tidak berniat untuk itu. ayah juga tidak meminta pembenaran atas tindakan ayah. Terserah penilaian yen saja ). Biasalah kadang ibu mu juga tidak mau mengalah pada ayah. Ayah yang akan selalu mendengar kemauan ibumu.Ayah menyesal kepada ibu, dan meminta maafnya. Ibumu hari itu memaafkan. Tapi ayah tidak tau, karena sebenarnya ibu tidak memaafkan ayah 100%. Ibumu masih menyimpan dendam.Ayah tidak ingat latar belakang peristiwa itu. Untuk yen tahulah, ayah waktu itu seperti berdiri ditempat yang mau runtuh. Ibu hanya dirumah merawat merawat dan menemani yen saja. Ayah yang mencari duit di tempat kerja, urus tempat usaha yang baru, konsumen ayah dan lain lain. Saat itu reni udah pergi sebelum yen lahir. yen bisa bayangkan betapa berantakannya hidup kami saat itu. Tapi ayah berusaha mengerti kesulitan ibumu. Ayah juga menjaga yen. Membuatkan yen susu, membawa kedokter. Mencarikan uang untuk membelikan susu. Bila ayah pulang kerja, ayah langsung menemani ibu dan yen. Ayah tak tega meninggalkan ibumu sendiri. Terkecuali kalo ada keperluan yang sangat mendesak. Misalnya ada pekerjaan yang akan menghasilkan. Ayah masih perlu uang dan butuh uang. Kadang ayah juga kesal karena yen tidak mau tidur padahal udah larut malam. Ayah harus pergi kerja juga besok. Kalo ayah ngantuk di tempat kerja atau pada saat membawa motor. Apa yang bisa yen bayangkan?Akhirnya sepupu ayah membawa tati kerumah kita. Sedikit banyak hidup kami mulai teratur. Ayah senang ada yang membantu ibumu lagi merawatmu. Menemani yen. Menemani ibu. Setidaknya ayah sudah tidak was was lagi meninggalkan kalian. Ayah masih tetap membuat kan yen susu. Masih menggendong yen kok. Menyanyikan lagu untuk yen untuk tidur. yen suka begadang. Walau ayah tidak bisa seperti ibumu yang bisa melakukan 'lebih' dan bisa menemanimu 24 jam. Ayah tau ukuran susu nya yen. Ayah pintar membuatkan yen susu. Ayah masih berdoa untuk yen. Ayah masih menimang yen tidur. yen masih tidur dibahu ayah.

Tapi ibumu sudah lupa semua itu. Ibumu lupa kalau ayah masih menggendongmu. Hal yang akan ibu gugat di masa masa akhir perkawinan kami.Sedih bukan. Ayah sedih. Ayah sedih yen.

Hal yang kedua adalah. Ibu marah kepada ayah, karena nenek ( ayah ibu ) pernah mengatakan pada ibu "menantu sial". Ayah tidak tau mengapa sampai nenek bisa mengatakan kata kata buruk seperti itu. Karena sampai hari ini dan kapanpun ibumu tidak akan terima perkataan itu. Ibumu tersinggung. Ayah yakin menantu manapun tidak akan terima perkataan seperti itu. Yakin 100%.Baiklah ayah ceritakan sedikit dan coba mengingat ingat apa yang terjadi sebelum yen lahir. nenek tidak cocok dengan ibu pada saat ayah dan ibu pacaran setelah beberapa lama. Hingga pada saat ayah mengatakan pada nenek, ayah mau menikah dengan ibu. nenek juga tidak bisa protes. Itu pilihan ayah. Tapi nenek tetap membantu ayah selama ayah menikah, baik berupa doa restu, finansial dll. nenek tetap membantu ayah ketika ayah pindah rumah, ibu masuk ke rs beberapa kali selama mengandung yen. Waktu ibu melahirkan. yen masuk rumah. yen sakit. Hingga akhirnya ayah dan ibu harus berpisah untuk keduakalinya. Tapi apa balasan ibu terhadap nenek. yen tahu? Ibu tidak pernah mau mengizinkan menggendong yen dari yen lahir hingga hari naas itu terjadi. Hari dimana kata kata buruk itu keluar. Aku tidak tau persis alasan mengapa ibu tidak mengizinkan yen digendong nenek.nenek komplain pada ayah mengapa setiap nenek ke rumah, ia tidak dikasih gendong cucunya. Setiap nenek mau pegang yen, ibu entah sengaja tidak sengaja menepis tangan ibu. Atau dengan cepat menggendong yen. Atau dengan sengaja menggendong yen lama lama.Ayah tidak tau mau bilang apa, ayah juga tidak setuju. Tapi ayah juga tidak bisa berbuat apa.

Toh orang tuaku tidak pernah mau campuri lagi setelah aku pindah rumah ke alauddin lagi. Kau pun setelah yenny besar tidak mau membawa yen ke neneknya. Kau lebih senang bawa ke yuli. Tidak ada yang protes. Semua anggap seperti biasa. Semua maklum kok. Setelah sekian lama. Terimakasih atas kebesaran hatimu. Karena kebesaran jiwamu. Telah mengijinkan yenny ketemu neneknya. Tapia pa gunanya. Kamu toh akan membawa yenny pergi jauh. Aku kecewa sayang.

Yen tahu. Setiap orang bisa gendong yen. Tapi hanya nenek yang tidak bisa gendong yen. Bahkan orang tua ibumu yang tidak berbuat apa apa untuk ayah dan yen. Bisa menggendong yen dan menimang nimang yen hingga kapanpun. Adilkah?Ayah mengalah yen, ayah tidak mau ribut. Ayah juga kecewa dengan ibu. Ada masalah yang penting yang lebih penting dari itu. yen punya susu, kebutuhan yen lebih penting dari itu.Akhir tahun 2007, ana memutuskan untuk membawa yen berlibur ke jogja selama 2 minggu. Tahun depan baru balik. Untuk bertemu keluarga besar nya disana. Sungguh menyenangkan. Melihat jogja kembali, melihat kembang api. Memang, saya hanya membantu beberapa ratus ribu rupiah saja. Semua tiket dll, dia yang nanggung sendiri. Mungkin dari gaji dan thr nya. Senang yah.Aku? Aku hanya menghabiskan waktu seorang diri. Makan diluar, mengukur jalan di kota dan akhirnya capek, pulang nonton tv hingga tidur.Pengennya kuhabiskan natal dan tahun baru dengan ana dan yen juga. Paling kita hanya ngumpul, makan, nonton film dan tidur. Nda seru ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar