2. Life is begin

Cinta dalam sepotong coklat. Saya minta coklat. Isi sms ku baca dari hape ku. Iya. Kubalas. Esoknya saya membawakan beberapa batang coklat ke tempat kerjanya. Disebuah toko yang terkenal di seputaran jalan sulawesi. Saya masih pacaran waktu itu. Tak ada rasa apa apa. Hanya karena kalah dan mau menebus nya.

Kami bertiga, saya, Robert dan dedy menyusuri malam menuju rumah bos kami. Di ujung kota. Setelah urusan bisnis selesai, sebelum pulang kami mampir ke rumah pacar dedy. anastasia. Begitu ia memperkenalkan namanya padaku. Sebelumnya, robertlah yang berkenalan awal. Saya hanya tertawa melihat tingkah pola 2 pasangan itu. Yang kutahu adalah. anastasia ada lah cewek gendut yang berpakaian daster.

Entah bagaimana kami mulai akrab. Saya pun mulai mengantar nya pulang dari tempat kerjanya. Ia yang gendut sangat ramah dan lucu. Sangat beda dengan tipe pacarku. Apakah aku selingkuh? Sementara yang satu mulai tidak memancarkan sinyal sinyal yang pasti dan yang satu mulai memancarkan sinyal yang kuat.

ilustrasi, foto dok pribadi
Katanya ana kami mulai resmi pacaran saat kami memegang tangan betulkah? Iya mengingatnya itu, tanggal 20 november 2003 yang lalu.
Tanggal 20 adalah tanggal yang sangat berarti. Tanggal 20 juga yenny lahir.
Beberapa hari sebelum tanggal 24 november 2008 saya gagal menangkap sinyal sinyal kegagalan rumah tangga kami.


Pada masa ini kami seperti juga pasangan lain yang merasakan pasang surut dalam hubungan pacaran.
Entah berapa banyak pengorbanan ku yang telah kulakukan untuk nya. Aku hanya bisa mengingat beberapa hal.
Ketika ana sempat berhenti dari kerja, aku membantu sebagian kebutuhan keluarganya. Ia mau apa aku belikan. Ke dokter ke jogja dll.Sempat juga beberapa bulan aku membawakan mereka makanan siang rantang dari andalas ke alauddin. Untuk mereka bisa makan. Tidak peduli hujan atau panas. Aku masih pacaran waktu itu. Yang aku sedih adalah kalau aku datang bawa rantang, yang jemput bukan ana . Sedih rasanya. Seperti ingin dibuang saja rantang itu. Ketika ana kekurangan air, aku bolak balik dari rumah ditinumbu membawa air untuk nya. Hanya air. Aku juga membuatkan sumur ( yang aku sedihkan akhirnya sia sia saja. Kurang dimanfaatkan ) , pompa air ( akhirnya nasibnya sama juga ). Ketika dia butuh kerja aku beri modal awal untuk usaha kecil kecilan. Baju. Ku dukung dia habis habisan semampuku dengan harapan usahanya ini dapat berhasil hingga bisa menjadi usahanya yang mandiri. Sayang usaha kami kolaps.


Aku juga mengingat hal hal yang manis yang telah kami lalui.
Setiap sabtu ana pasti masak untukku dirumah di tinumbu. Aku selalu punya alasan untuk pulang cepat. Aku bahagia ada yang perhatikan nenek aku yang kesepian ditinggal cucu nya yang keluar semua nyari duit. Ada pun anaknya ( ibu aku ) yang juga kerja keras untuk kami semua.Kami pernah jadi detektif konyol yang ngikutin adikku sepanjang malam yang dingin. Walaupun akhirnya sia sia saja. Ini kami lakukan untuk monica lho hahaha.Pernah kami hampir mati konyol disambar truk ketika lagi asik ngobrol diatas motor. Untuk ana menarik kerah jaketku waktu itu. Aku lagi mengantar pulang kerumahnya sore itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar